Minggu, 02 Maret 2014

BERBAGAI CARA MENGOLAH MINYAK LINTAH



Cara membuat minyak lintah terbaik  dan hasil  khasiatnya  “ berdasarkan pengalaman CHC “ dalam melakukan eksperimen :



[ Vidio memasak Vermentasi Lintah +/- selama 6 jam ]



Menyikapi  begitu  banyaknya informasi di media  internet  tentang informasi  minyak lintah, yang sangat begitu beragam  namun  kurang  jelas  dalam memberikan informasi  tentang  cara  pengolahannya.  CHC merasa tertarik untuk ikut berpartisipasi memberikan paparan, serta  berbagi pengalaman  tentang minyak lintah yang  baik, cara pengolahan  yang  baik, serta manfaat   yang akan di  peroleh oleh penggunanya dari berbagai  eksperimen nyata  yang  telah kami lakukan.  Hal  ini CHC  pandang menjadi sesuatu yang  penting, supaya Minyak  lintah  yang memang betul-betul berkhasiat bisa  mengatasi  berbagai macam  gangguan kesehatan manusia ini, Citranya tidak  hancur  begitu saja  oleh ulah orang-orang  yang  hanya ingin  mengejar  keuntungan sesaat. Tulisan ini CHC tuliskan berdasarkan pengalam  pribadi  CHC  dalam melakukan eksperimen. Hingga  akhirnya  ketemu racikan dan cara pengolahan  minyak lintah  yang  baik.  Minimal hal itu menurut  CHC berdasarkan eksperimen  dan  uji  khasiat  berbagai macam  metode pembuatan,  tentu  dengan banyaknya kekurangan  dan  keterbatasan  kami  sebagai  manusia  biasa.  Tulisan ini Bukan di maksudkan untuk bertindak sok pinter dan lain-lainnya, karena CHC percaya di luar sana sangat banyak sekali para ahli  atau tabib yang  jauh lebih mumpuni secara keahlian serta pengalamannya  dari pada CHC dan Team  yang  masing – masing memiliki cara  dan  metodenya  sendiri-sendiri.

Tulisan ini di maksudkan untuk melengkapi  tulisan – tulisan yang sudah ada, yang di tulis oleh rekan-rekan lain melalui web atau blognya masing-masing. Tentu tujuannya adalah agar masyarakat menjadi  faham  tentang minyak lintah, serta fungsi-fungsinya, dan  menjadi  faham  juga tentang minyak lintah mana yang  baik dan mana  yang kurang baik.  Agar apabila ada yang akan membeli minyak lintah pada produsen tertentu tidak hanya seperti membeli kucing dalam karung.

Hampir  semua tulisan tentang minyak lintah hanya  membahas  tentang  khasiat  minyak lintah untuk mengatasi masalah seksualitas pria,  menguatkan,  membesarkan, memanjangkan dll.  Yang  penjelasannya sekalipun  di situ di tuliskan untuk membahagiakan pasangan,  tetapi  justru kesan  yang  muncul  adalah  seakan – akan  menyarankan  seorang  pria untuk mengumbar  nafsu shahwatnya.  Hal  tersebut  bisa  kita peroleh  faktanya  dari mayoritas  tulisan  serta tanggapan  yang  ada pada kolom  komentar beberapa blog.  Sedangkan sebenarnya masih  sangat banyak  sekali  khasiat  minyak lintah  untuk keluhan  lainnya.  Seperti  untuk mengatasi masalah  rheumatic, wasir/ambeien,  pengapuran, osteoporosis, stroke, saraf kejeit,  gangguan  penglihatan, gatal2  eksim, masalah  kecantikan dan masih banyak lagi  yang  lainnya.  Belum lagi  apabila  penggunaan minyak  lintah dengan  cara  di  minum, sangat  banyak  masalah  kesehatan  yang  bisa di atasi  seperti  misalnya  jantung  coroner, mani encer, diabetes, gangguan  saluran cerna, peradangan organ, hypertensi,  arteriosclerosis dan  masih banyak lagi yang lainnya.   Tetapi  khasiat tersebut  tidak  pernah di bahas, padahal kandungan zat – zat pada lintah jelas-jelas  bisa mengatasi  hal tersebut.
Penulisan tentang  minyak lintah kebanyakan menyampaikan  informasi  tentang minyak lintah kami yang  terbaik, minyak lintah kami asli tanpa campuran, minyak lintah  kami kualitas  super dll,  tetapi sangat sedikit bahkan hampir tidak ada yang  menjelaskan tentang  bagaimana proses minyak lintah produck  yang di jualnya  di  buat.  Perlu  CHC garis  bawahi bahwa “ Kualitas minyak  lintah yang baik, di tentukan oleh bagaimana proses  pengolahannya. Bukan  di tentukan oleh dari mana lintahnya  berasal “    Tetapi sayangnya, pembeli atau konsumen minyak lintah hanya di  suguhi dengan informasi-informasi sempit, tanpa ada penjelasan yang memadahi  tentang produck yang akan di belinya.  Kebanyakan pembeli minyak lintah melakukan  pembelian  produck karena  factor penasaran, yang  sangat mungkin tidak akan melakukan  pembelian kembali apabila kualitas  minyak  lintah yang di belinya tidak sesuai dengan yang di katakan dalam  bahasa promosi masing2  produsennya.  Hal ini  kami  pandang menjadi sangat  tidak  baik  untuk banyak pihak,  baik itu  pihak  pembeli , pihak penjual  maupun  pangsa  pasar  minyak  lintah kedepannya.
Prinsip  seorang produsen maupun marketing  yang  baik adalah, 1 pelanggan harus  bisa mendatangkan 100 pelanggan lainnya.  Caranya antara  lain  dengan menjelaskan produck yang di pasarkannya sesuai dengan fakta yang akan di peroleh oleh pembelinya.  Jangan sampai seorang pembeli setelah melakukan pembelian produck, tetapi justru malah merasa telah kena tipu, karena  bahasa promosi yang  terlalu berlebihan.  Kalau seorang pembeli  sudah merasa di bohongi, maka jangankan untuk bisa mendatangkan 100 pembeli lainnya.   Dirinya sendiri saja tidak akan membeli lagi produck sejenisnya + di luaran akan mengatakan  jangan membeli produck ini, jangan membeli produck itu soalnya saya sudah kena tipu.  Itu semua informasinya mbohongin semua dll nya….
Kalau sudah ada situasi yang seperti ini, tentunya semua pihak akan merasakan kerugiannya. Pembeli  merasa di bohongi, produsen/marketing juga akan kesulitan menjual producknya  di  hari  mendatang, competitor atau produsen lain  yang sebenarnya adalah produsen  dengan  hasil  kualitas  produck  yang  baik  juga akan  terkena dampaknya.  Dan  dampak  yang lebih luas lagi  tentunya Citra  dan  pangsa pasar minyak lintah ke depannya akan menjadi Hancur berkeping-keping  bahkan  mungkin tak bersisa.

Marilah hal ini kita sikapi bersama-sama dengan langkah dan  tindakan  yang  lebih bijak. Supaya, produsen, marketing, pembeli, dan pangsa pasar minyak lintah ke depannya senantiasa  lebih baik lagi, saling  selaras,  serasi, dan  seimbang.

Berikut  ini  CHC  paparkan  sebagian pengalaman eksperimen yang  telah CHC  lakukan, berdasarkan  pengalaman pribadi.  Dari  awal  pengolahan  sampai  hasil  akhir  yang  akan  di  peroleh,  Yang  insyaAlloh  nanti  akan  di  lengkapi dengan berbagai  Foto serta Vidio agar mudah untuk di fahami dan  di  mengerti  oleh masyarakat luas.  Terutama untuk membuka  wawasan  dan  pola  pandang  kepada  para  produsen  minyak  lintah  agar  bisa menciptakan  buah  karya yang lebih  baik  lagi, serta kepada  para  pembeli/konsumen  agar  bisa memiliki pola  pandang serta wawasan  mengenai minyak  lintah mana yang baik dan mana yang  kurang baik.  Sehingga  apabila nantinya  akan  melakukan  pembelian produck  minyak  lintah, tidak  hanya  seperti  pepatah  bilang ‘ membeli kucing dalam karung’.

Di  atas  CHC  paparkan “ agar bisa membedakan minyak lintah mana yang  baik dan mana yang  kurang  baik “  Bukan  Minyak  lintah  mana  yang asli dan yang  palsu.  Kenapa  demikian,?   Karena di  dalam eksperimen dan proses  pembuatan  yang  akan  kami  sampaikan  dan  juga yang  telah banyak  di tulis di web / Blog  lain,  semuanya bisa  di  katakan  sebagai  “ Minyak  Lintah “,  tetapi antara metode  pembuatan  yang  satu dan yang  lainnya ada  perbedaan  kualitas  dan  khasiat  yang  akan di hasilkan.



A.      Dengan cara di gongseng / di goreng.

Tahapan :

1.       Lintah dewasa di belah badannya kemudian di cuci bersih.
2.       Lintah yang telah di cuci bersih kemudian  di goreng menggunakan minyak kelapa sampai kering.
3.       Lintah yang telah di goreng kering, kemudian di tumbuk halus hingga menjadi tepung.
4.       Tepung  lintah kemudian di masak kembali menggunakan minyak bekas menggoreng pertama  +/- 3 jam.
5.       Pembuatan minyak lintah dengan cara di goreng telah selesai dan siap di gunakan apabila minyak telah dingin.

Hasil akhir :

1.       Ada banyak  endapan di dasar panci  masaknya, hal ini menunjukkan bahwa zat-zat yang terkandung pada lintah tidak bisa menyatu sempurna pada minyak. Karena zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah telah membeku dan mengering terlebih dahulu pada saat di lakukan penggorengan di tahap pertama.
2.       Warna minyak cenderung memudar serta  terkesan seperti minyah  yang  di  beri pewarna,  Bukan  warna  asli.  Dan hasil  minyaknya tidak pekat/encer. ini merupakan bukti bahwa zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah yang  sifat  aslinya adalah pekat  dan  lengket  tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3.       Aroma yang tercium  adalah aroma minyak matang. Tidak bau anyir, tidak bau lumpur, maupun bau busuk.
4.       Khasiat  pada saat di gunakan kurang maksimal, karena  unsure  enzim  lintah  banyak  yang  hanya  jadi  endapan  di  dasar  panci  masaknya.  Tetapi pengolahan minyak lintah dengan cara ini sudah aman untuk di konsumsi.



B.     Dengan cara  di rendam di dalam minyak kelapa.

Tahapan  :

1.       Siapkan minyak  kelapa  secukupnya di dalam toples kaca. Komposisi seimbangnya adalah Lintah 1 ons, minyak kelapanya 1 liter.
2.       Masukkan lintah hidup  sebanyak 1 ons atau +/- 60 ekor untuk ukuran lintah dewasa  ke dalam 1 liter minyak kelapa.
3.        Jemur toples yang berisi lintah pada panas matahari di siang hari, dan apabila malam hari di masukkan supaya tidak terkena embun malam.
4.       Pada 3 hari pertama proses  ini   sebagian lintah sudah mulai mati, dan warna minyak menjadi  merah darah. Hal ini kemungkinan di timbulkan dari darah yang ada pada lintah yang  sudah mati dan  ikut  bercampur dengan minyak kelapa. Pada hari ke 3 ini dari dalam toples sudah mulai tercium bau anyir dan bau busuk dari lintah yang sudah mati.
5.       Lintah akan hancur sempurna  pada proses perendaman menggunakan minyak  kelapa  memerlukan waktu hingga +/- 8 bulan.
6.       Unsur  air dan lendir  dari tubuh lintah yang telah hancur, tidak bisa menyatu dengan minyak kelapa. Tetapi lender lintah yang telah hancur mengendap di dasar  toples. Warna minyak cenderung  agak  kecoklatan. Melihat dari hasil eksperimen ini, CHC menduga warna kecoklatan pada minyak kelapa bukan dari menyatunya enzim-enzim lintah ke dalam  minyak kelapa. Tetapi dari darah  lintah yang  membusuk  yang lintahnya  sudah mulai mati dari  hari ke 3 pada proses ini.  Dan unsure lender dan air dari tubuh lintah tetap terpisah dan  mengendap  di dasar toples.
7.       Karena  merasa jijik mau menggunakan secara langsung minyak lintah pada eksperimen  ini. Tahapan selanjutnya yang di lakukan oleh CHC adalah  memasak  minyak  ini selama 3  jam, dengan harapan enzim lintah bisa menyatu dengan  minyak dan bau anyir serta bau busuk yang di timbulkan bisa hilang.

Hasil  akhir :

1.       Ada banyak  endapan di dasar panci  masaknya, bahkan cenderung lengket di dasar panci. hal ini menunjukkan bahwa zat-zat yang terkandung  pada lintah tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak.  Karena zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah tetap mengendap di dasar panci.
2.       Warna minyak cenderung coklat kemerahan dan  minyaknya tidak pekat/encer. Lagi-lagi ini merupakan bukti bahwa zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3.       Aroma yang tercium adalah tetap  bau anyir bahkan cenderung bau busuk.
4.       Khasiat  pada saat di gunakan kurang maksimal,ada rasa gatal apabila  di pakai  pada permukaan  kulit.  Dan pengolahan minyak lintah dengan cara ini  jelas – jelas  sangat  tidak aman untuk di konsumsi.  Karena  yang  menyatu  dengan  minyak  kelapa,  bukan  unsure  enzim  lintah, tetapi  darah  lintah  yang  membusuk.




C.           Dengan  cara  di  masukkan ke dalam  buah  kelapa.
Tahapan  :
1.               Siapkan  1  butir kelapa  tua  tetapi belum  kering,  kemudian  di  beri  lubang  kecil  tetapi jangan sampai  airnya  terbuang.
2.               Masukkan lintah hidup  +/-  20  ekor  ke dalam kelapa  apabila kelapanya agak  besar, kemudian lubang  kelapa di tutup menggunakan penyumbat boleh dari kayu.
3.                Jemur   kelapa  yang  telah  berisi lintah pada panas matahari di siang hari, dan apabila malam hari di masukkan  supaya tidak terkena embun malam.
4.               Pada 1  minggu pertama  dari dalam kelapa  sudah mulai tercium bau anyir dan bau busuk,  ini  berarti lintah   di  dalam  buah kelapa sudah mulai mati,  karena  tidak ada oksigen.
5.               Lintah  akan  hancur sempurna  pada proses perendaman di  dalam  kelapa  ini  lebih  cepat, yakni memerlukan  waktu hanya  +/- 2  bulan  saja.
6.               Unsur  air dan lendir  dari tubuh lintah yang telah hancur,mengental  di  dalam  kelapa.  Dan  air  kelapannya  sudah  habis, tetapi ada sedikit minyak dari hasil kelapa yang di jemur.
7.               Karena  merasa jijik mau menggunakan secara langsung   lintah  yang  telah  hancur  ini. Tahapan selanjutnya yang di lakukan oleh CHC adalah  memasak  lintah  ini   dengan  minyak  kelapa.  Lagi-lagi hasil  yang di dapat adalah Unsur  air dan lendir  dari tubuh lintah yang telah hancur, tidak bisa menyatu dengan minyak kelapa.

Hasil  akhir :

1.       Ada  endapan di dasar panci  masaknya,  endapan cenderung lengket di dasar panci. hal ini lagi-lagi  menunjukkan bahwa zat-zat yang terkandung pada lintah tidak bisa menyatu sempurna pada minyak. Karena zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah tetap mengendap di dasar panci.
2.       Warna minyak juga  cenderung coklat kemerahan dan  minyaknya tidak pekat/encer. Lagi-lagi ini merupakan bukti bahwa zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3.       Aroma yang tercium adalah bau anyir bahkan cenderung bau busuk.
4.       Khasiat  pada saat di gunakan kurang maksimal,ada rasa gatal.   Dan pengolahan minyak lintah dengan cara ini  jelas – jelas juga  sangat  tidak aman untuk di konsumsi.  Secara umum hasil dari merendam lintah di dalam buah  kelapa hampir  sama dengan merendam di dalam  minyak  kelapa.

D.          Dengan  cara  di  Vermentasi  tanpa  rempah – rempah.

Tahapan :

1.       Lintah dewasa di belah badannya kemudian di cuci bersih.
2.       Lintah yang telah di cuci bersih kemudian  di  Vermentasi dengan menggunakan  toples  kaca  kedap  udara  selama  6  bulan  atau  sampai  lintah  betul-betul  telah  hancur  sempurna.
3.       Pada   seminggu  pertama  dari dalam  toples  sudah mulai tercium bau anyir dan bau busuk dari lintah yang sudah mulai  membusuk.
4.       Lintah  yang  telah  hancur  pada proses  vermentasi, kemudian di masak  munggunakan  minyak  kelapa  selama  3  jam.
5.       Hingga  selesai  memasak,  unsure lendir  dan  air  yang  terkandung pada  tubuh  lintah  tidak  bisa  menyatu  dengan  minyak  kelapa, tetapi  banyak  yang  mengendap  di  dasar panci  masak.
6.       Pembuatan  minyak  lintah  dengan  cara  ini  telah  selesai  dan  siap  di  gunakan  apabila minyaknya  telah  dingin.


Hasil  akhir :

1.       Ada banyak  endapan di dasar panci  masaknya, bahkan cenderung lengket di dasar panci. hal ini menunjukkan bahwa zat-zat yang terkandung pada lintah tidak bisa menyatu sempurna pada minyak. Karena zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah tetap mengendap di dasar panci.
2.       Warna minyak cenderung coklat kemerahan dan  minyaknya tidak pekat/encer. Lagi-lagi ini merupakan bukti bahwa zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3.       Aroma yang tercium adalah bau anyir bahkan cenderung bau busuk.
4.       Khasiat  pada saat di gunakan kurang maksimal.  Pengolahan  minyak  lintah  dengan  cara ini, minyaknya juga tidak baik  apabila di  konsumsi.  Karena  aromanya  sangat bau anyir bahkan cenderung  seperti  bau  busuk.

E.            Dengan  cara  di  jemur lebih  dulu.
Tahapan :
1.       Lintah dewasa di belah badannya kemudian di cuci bersih.
2.       Lintah yang telah di cuci bersih kemudian  di  jemur menggunakan  seng di bawah  terik  matahari .
3.       Lintah  yang  di jemur  kering  hanya  menyisakan  ototnya  saja yang  tebalnya  tidak  lebih  dari  setebal  klise  foto.  Dan  di  sekitar otot  lintah  yang  tersisa ada lapisan tipis berwarna putih  seperti bekas uap kalau  kita menanak  nasi.
4.       Badan  lintah  yang  hanya  tersisa  setebal  klise foto kemudian  di masak  menggunakan  minyak  kelapa.
5.       Sisa  badan  lintah  tidak bisa hancur  pada  saat  di  masak, apalagi  menyatu dengan minyak.  Dan  hasil  minyak pengolahannya masih  tetap  sama seperti  semula.  Artinya  menurut  CHC,  proses  pengolahan  lintah dengan cara di jemur   terlebih  dahulu   sampai  kering  adalah  sia-sia  belaka. Karena unsure  lender dan enzim-enzim lintah nya telah mencair  yang hanya menyisakan seperti bekas  uap  nasi  di atas  serta  otot  lintah  yang  tebalnya  tidak  lebih  dari  setebal  klise  fotto  sudah  tidak  mengandung  enzim  yang  terdapat  pada  lender  lintah,  karena  telah  mencair  terlebih  dulu  pada  saat  di  jemur..

F.           Dengan  cara di  Vermentasi  menggunakan  11  macam  rempah-rempah pilihan.

Tahapan  :

1.       Lintah Dewasa di belah  badannya  serta  di  bersihkan isi perutnya, kemudian di cuci bersih terlebih dahulu sampai betul – betul bersih.
2.       Lintah yang telah di cuci bersih, kemudian di campur dengan 11 macam rempah-rempah pilihan yang telah di haluskan, kemudian di aduk menggunakan mixer selama +/- 30 menit atau sampai betul-betul  menyatu. *** Maaf jenis rempah-rempah dan komposisinya tidak di publikasi, karena di sinilah Roh dari proses pembuatan minyak lintah  yang  baik di tentukan.
3.       Lintah  yang  telah di campur dengan rempah-rempah ini, kemudian  di  vermentasi  menggunakan  toples  transparan  kedap  udara, Kemudian di  kubur di dalam tanah  selama +/-  3  bulan  atau  sampai  lintah  betul - betul  hancur  sempurna.
4.       Dengan  cara di  campur  rempah - rempah  pilihan ini, serta  kemudian di kubur di dalam  tanah, ternyata  Sampai  proses  Vermentasi selesai atau lintah benar-benar hancur,  Tidak ada bau anyir, bau busuk, bau lumpur, bau bangkai yang  timbul.                     ***  Tetapi rempah - renpahnya harus tepat, kalau tidak tepat biasanya hasil vermentasi lintahnya akan tetap bau bangkai.
5.       Lintah yang telah di Vermentasi bersama dengan rempah-rempah, kemudian Di masak menggunakan minyak kelapa, [ yang pembuatannya hanya dari kulit ari kelapa saja, tidak termasuk kelapanya ] dengan komposisi yang  seimbang Selama +/-  6 jam dalam temperature panas di atas 200*C. keseimbangan komposisinya adalah 2,5 kg hasil vermentasi lintah dengan 10 liter minyak kulit ari kelapa. Ingat…!!!  Kalau minyaknya kebanyakan akan terlalu  encer, tapi kalau terlalu  sedikit,  pada  saat  minyak  sudah  dingin akan  mengental  seperti jeli.  Kulit  ari kelapa bisa di dapatkan di  tukang kelapa di pasar-pasar tradisional. Minta saja kulit ari kelapa ini di jamin boleh, karena mereka berpandangan malah gak usah repot-repot  buang  sampah.
6.       Proses  Pembuatan Minyak Lintah Cara  ini telah selesai, dengan hasil yang sangat sempurna  serta  terjamin kualitasnya. Semua enzim – enzim yang terkandung pada  lintah  telah dapat  menyatu sempurna  dengan  minyak  kulit  ari kelapa, serta tidak menyisakan ampas / endapan sedikitpun di  dasar panci masaknya. Sehingga sudah menjadi  Minyak lintah yang aroma netral. Tidak bau anyir, tidak bau busuk, tidak bau lumpur, lebih pekat, steril, dan tentunya sangat aman untuk pengobatan dari dalam maupun dari luar.

Hasil  Akhir :

1.       Tidak ada  endapan  di dasar panci masaknya yang terdiri dari unsure lintah. Yang tersisa hanyalah bekas rempah-rempah  yang  agak kasar yang di pakai sebagai bahan  campuran pada saat vermentasi. Hal ini menunjukkan bahwa cara ini paling sempurna di bandingkan dengan cara – cara yang lain. Enzim-enzim yang terkandung pada lintah semuanya telah bisa menyatu dengan sempurna dengan minyak kulit ari kelapa.  Rempah-rempah pilihan di sini bekerja secara maksimal, yakni : Bisa menghilangkan bau anyir, bau lumpur dan bau busuk yang biasanya muncul pada saat Vermentasi, serta mampu menyatukan serta mengikat unsure lender dan air dari tubuh lintah untuk menyatu dengan minyak kulit ari kelapa.  [ Kita sertakan foto eksperimennya ].
2.       Warna minyak yang di hasilkan coklat kemerahan dan cenderung agak hitam. [ warna coklat kemerahan adalah warna asli dari lintahnya, sedangkan agak cenderung hitam di sebabkan oleh rempah-rempah Yang menghitam karena di  masak selama +/- 6 jam ]. Dan Minyak yang di hasilkan betul2  sangat pekat, karena semua enzim bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3.       Aroma yang tercium adalah aroma minyak matang saja, hal ini sangat wajar karena di dalam  proses eksperimen ini cara pengolahannya dengan temperature tinggi serta waktu memasak yang  lebih lama. Tetapi minyak  lintah yang di hasilkannya tidak  ada lagi  bau anyir, bau busuk, dan bau lumpur, dan  bau rempah-rempahnya pun juga sudah netral serta minyak yang di hasilkannya  sangat pekat.
4.       Khasitat  pada saat di gunakan  sangat jauh  berbeda dengan metode eksperimen yang  lain.  Lebih cepat terasa khasiatnya, serta sudah sangat aman apabila di konsumsi.  Untuk mengatasi  masalah  laki-laki,   dalam 2 kali  pemakaian  sudah ada hasil yang  bisa di rasakan.  Bahkan dengan cara pengolahan pada eksperimen ini, minyak lintahnya bisa di bikin kapsul minyak lintah untuk di konsumsi. Tidak ada lagi bau anyir, bau busuk, bau lumpur dll nya.  Atau  dengan kata lain Minyak  lintahnya  adalah  minyak  lintah  Aroma  Natural  kualitas  sempurna.

Apabila akan di tambahkan aroma tertentu, yakni dengan komposisi 10% nya saja. Misalnya untuk mendapatkan minyak lintah aroma lavender.  Maka kalau Minyak lintahnya 1000 ml  berarti harus di tambahkan minyak lavendernya 100 ml.  Dengan itu sudah bisa di dapatkan minyak lintah aroma lavender.  Begitu seterusnya termasuk dengan aroma-aroma yang lainnya.


Minyak lintah pada pengolahan seperti ini juga sudah sangat aman apabila di pakai oleh  seorang perempuan. Juga aman untuk di pakai pada saat hubungan suami istri, bahkan apabila seorang perempuan rajin mengolesi  Vaginanya  sampai ke salurannya menggunakan  minyak lintah cara  ini, minimal pada pagi dan sore hari setelah mandi.  Maka manfaat yang akan di perolehnya antara lain : Otot-otot vaginanya akan memiliki daya cengkram yang lebih kuat serta lebih kesat, Vagina menjadi lebih sensitive, keluhan gatal, keputihan, bau vagina dll berangsur sembuh,wanita bisa mengalami multi orgasme, bagi wanita yang  Vrigit/dingin pada pasangan juga akan berangsur-angsur menjadi lebih bersemangat dan lebih mudah terangsang. Apabila sering di oleskan di payudara, maka payudara akan lebih montok, kenyal  dan  kencang serta putting  payudara  lebih  sensitive. [ Pada tahap awal Pemakaian Minyak lintah ini di organ intim wanita serta di putting, kadang-kadang ada rasa sedikit gatal. Tetapi hal tersebut tidak membahayakan, dan sebaiknya tetap di lanjutkan sampai hasil maksimal anda peroleh ]. Umumnya rasa gatal ini hanya terjadi +/-  dalam 3 X pemakaian  pertama saja.



Minyak  lintah  yang baik

***   Pastinya ada pembaca yang bertanya – Tanya….. Berarti  Minyak lintah CHC  itu bukan minyak lintah  asli  Donk…. Tetapi hanya Vermentasi  Lintah yang di campur dengan minyak kulit  ari  kelapa…??   Jawabnya :  IYA..

Karena  selama CHC  melakukan berpuluh puluh  kali eksperimen  tentang cara membuat minyak lintah, CHC tidak menemukan adanya unsure minyak pada tubuh lintah.  Tubuh lintah 99% terdiri dari unsur air dan lendir, sedangkan 1 % nya adalah otot. Dan hal ini sangat  sesuai dengan hasil yang telah di lakukan penelitian oleh para ahlinya.  Lintah apabila kita jemur kering, yang tersisa dari lintah hanyalah  tinggal ototnya saja  yang   tebalnya tidak lebih dari setebal klise  fotto, sedangkan air dan lendirnya akan mengering seperti bekas uap nasi. [ Hal ini bisa anda buktikan sendiri, toh tidaklah sulit membuktikannya kalau hanya sekedar menjemur lintah].  Jadi apabila pembaca pernah mendengar ada orang  mengatakan ini minyak lintah asli….. tanpa ada campuranya apapun….dan bla…bla…bla… Lalu anda percaya… berarti anda telah kena tipu..!!!          Tetapi apabila di buatnya memang  betul2 murni tanpa campuran, berarti itu adalah lendir lintah, bukan  minyak lintah. [ Hal ini sangat mudah sekali membedakannya antara lender dengan minyak ].

Kesulitan yang paling sulit pada pembuatan minyak lintah yang berkualitas baik adalah :

1.       Menyatukan  semua enzim lintah yang terdiri dari unsure lendir dan air untuk menyatu dengan minyak.
2.       Menghilangkan bau anyir, bau lumpur dan bau busuk lintah.

Karena memang begitu sulitnya mengatasi 2 hal di atas, maka sangat banyak orang mengambil jalan pintas untuk mengatasinya. Antara lain dengan cara :

1.       Melakukan pengolahan minyak lintahnya dengan metode pengolahan pada eksperimen poin A. Tetapi dengan resiko, minyak lintah yang di hasilkannya kurang bagus  dan encer. Karena enzim yang terkandung pada lintah sudah mengering terlebih dahulu pada saat lintahnya di goreng pada tahap pertama. Tetapi aromanya tidak anyir, tidak bau lumpur atau pun bau busuk.
2.       Dengan berbagai macam metode pada poin di atas, atau mungkin dengan metode lainnya.  Dan apabila hasil minyaknya bau anyir, bau lumpur atau bahkan bau busuk. Maka di  tambahkanlah  aroma untuk menyamarkannya.  Bisa dengan aroma pewangi, atau aroma jamu2an, untuk menyamarkan bau anyir  dan  bau  busuk yang ada.

Pembuatan minyak lintah terbaik adalah apabila cara pengolahannya sudah bisa membuat  antara enzim lintah yang terdiri dari unsur air, lendir dan otot ini bisa menyatu sempurna dengan minyak serta hasil pengolahan minyak lintahnya tidak bau anyir, bau lumpur, ataupun bau busuk, Sehingga hasil olahan minyak lintahnya aman untuk di konsumsi.  Mengapa demikian…? Karena telah banyak para ahli yang sudah melakukan penelitian mengatakan bahwa begitu besarnya manfaat  zat-zat yang terkandung pada lintah yang sangat baik sekali untuk kesehatan umat manusia, yang semestinya cara penggunaanya adalah bisa dengan cara di konsumsi. Sehingga sangatlah tidak mungkin apabila olahan lintah hanya aman untuk mengatasi masalah dari luar saja. Di samping  itu, apabila  lintah  kita  goreng  kering  kemudian  kita  makan juga  sangat aman.  Rasanya  sangat  mirip dengan  teri medan.  Sangat cocok sekali di pergunakan  sebagai lauk  nasi dengan  di temani sambal dadak, lalapan,  dan petai rebus  sangat  nikmat sekali,  bagi  yang mau tentunya.  Bukti  lainnya  lintah  aman  di konsumsi  adalah, kami dan rekan – rekan  sering membuktikan  mengkonsumsi  lintah mentah [ udah di bersihkan dulu tentunya ] kemudian di campur dengan  madu  lalu  di  telan  dalam keadaan  utuh, juga sangat aman sekali, bahkan bisa menjadikan badan  kita selalu fit, dan terjaga staminanya. [ Tetapi kami tidak merekomendasikan  kepada anda untuk mencoba mengkonsumsi  lintah  mentah ini ]. Bukti lainnya bahwa semestinya olahan lintah bisa di pergunakan untuk penyembuhan dari dalam  adalah, apabila lintah hidup kita pergunakan untuk terapi penyakit  tertentu dengan cara di gigitkan, kenyataannya aman-aman saja pada diri manusia. Padahal semua enzim – enzim  pada air liur lintah semuanya masuk ke badan kita.

Tetapi tantunya untuk pengolahan minyak lintah yang aman untuk di konsumsi haruslah memikirkan dari segi kebersihan dan keamanannya apabila di konsumsi.

Ingat…!! Lintah mengandung berbagai  jenis  enzim  yang  sangat baik bagi kesehatan manusia, tetapi apabila pengolahannya tidak baik, maka tidak akan memberi manfaat yang baik bagi kita. Justru mungkin  malah bisa menimbulkan sesuatu hal yang tidak kita inginkan.   “ sebuah niat baik, insyaAlloh  akan  memberikan hasil yang baik apabila kita lakukan dengan cara yang baik. Sebuah niat baik, apabila kita lakukan dengan cara yang keliru, maka insyaAlloh akan memberikan hasil yang keliru “.   Di dalam hal ini yang di maksudkan oleh CHC adalah cara mengolah minyak  lintahnya harus tepat dan cara penggunaan nya  juga harus tepat.  Baru …. Minyak lintah itu akan bisa bermanfaat bagi kita secara maksimal.

Permasalahannya adalah mengolah lintah supaya segala enzimnya menyatu dengan minyak serta supaya tidak ada bau anyir, bau lumpur, bau busuk yang di timbulkan sangatlah rumit. Karena dari zaman dulu sampai sekarang yang namanya unsure lendir dan air tidak akan pernah bisa menyatu dengan minyak jenis apapun, apabila tanpa ada media yang menyatukannya/mengikatnya. Sehingga produsen - produsen minyak lintah lain belum bisa mengungkap rahasia ini, Karena memang sangat sulit dan juga rumit. Rahasia ini berada pada 11 macam rempah - rempah  pilihan yang di campurkan pada saat sebelum di lakukan Vermentasi, yang kemudian di kubur di dalam tanah, serta cara pengolahan minyak lintah dengan cara di Vermentasi lebih dulu. Dan proses di sini pulalah yang menjadikan Minyak lintah tersebut Tidak bau anyir, tidak bau busuk, tidak bau lumpur, serta lebih pekat, dan yang sangat penting adalah mampu menjadikan minyak lintah menjadi “ Multi khasiat “.  Tidak  hanya mampu  mengatasi  masalah pria saja, tetapi sangat banyak sekali manfaatnya, sama seperti yang telah di lakukan penelitian oleh ahlinya. Karena semua unsur enzimnya telah bisa menyatu dengan sempurna. Umumnya apabila racikan rempah-rempahnya tidak sempurna, maka dalam proses Vermentasinya lintah akan tetap bau bangkai dan hasil minyak lintahnya akan bau anyir bahkan terkadang bau lumpur dan bau busuk. Dan tentunya kualitas minyak lintah yang di hasilkannyapun tidak steril dan kualitasnya sangat buruk dan juga tidak pekat karena unsure enzimnya tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak. Hal ini juga pernah di alami oleh CHC pada masa-masa awal malakukan eksperimen pembuatan minyak lintah. Jadi, apabila anda mungkin pernah menggunakan minyak lintah tercium ada bau lumpur, bau anyir, atau bahkan bau busuk, itu bukan ciri khas minyak lintah yang baik. Tetapi merupakan Bukti nyata kegagalan dalam proses pembuatannya. Namun adakalanya pembuatnya bersembunyi dengan argument ini merupakan ciri khas minyak lintah asli, dan bla…bla…bla… untuk menutupi kebelum tahuannya tentang rahasia pengolahan  minyak  lintah  yang  baik.

Perlu kiranya untuk kami berikan informasi kepada pembaca sekalian, bahwa kualitas minyak  lintah  yang baik bukan di tentukan oleh dari mana lintahnya berasal. Tetapi kualitas minyak lintah yang baik lebih dominan di tentukan oleh bagaimana proses minyak lintah di buat. Hal ini bisa di buktikan dengan cara anda melakukan eksperimen sendiri di rumah, seperti berbagai metode eksperimen yang sudah kami sampaikan di atas, atau anda punya metode tersendiri. Eksperimen menggunakan jenis lintah yang sama tetapi di lakukan metode pengolahan yang berbeda, maka akan memberikan hasil dan khasiat  yang berbeda. Eksperimen menggunakan jenis lintah yang berbeda, tetapi di lakukan cara pengolahan yang sama, maka akan memberikan hasil dan khasiat  yang sama. Kalau tidak percaya, silahkan anda buktikan sendiri…!!

Sangatlah bijak untuk anda, apabila sebelum membeli minyak lintah produck  tertentu sudah anda cari terlebih dahulu informasi dengan sejelas-jelasnya, bagaimana cara pengolahan dan pembuatan minyak lintahnya..? Aromanya bau anyir,bau lumpur,bau benguk apa tidak..? Apabila akan di konsumsi aman apa tidak..?? dll.

Sangat banyak sekali  beredar minyak lintah di pasaran, dengan cara pengolahan yang berbeda, hasil yang berbeda, khasiat dan manfaat yang berbeda, market yang berbeda, asal lintah yang berbeda, dan masih banyak lagi perbedaan – perbedaan yang ada. Kami menyarankan kepada anda untuk selektif  memilih mana yang terbaik untuk anda, karena semua produsen pastinya akan mengatakan bahwa hasil produksinyalah yang terbaik.  Adalah menjadi kuwajiban kami untuk menjelaskan, bagaimana produck minyak lintah CHC kami buat, supaya anda yang menggunakan produck kami bisa mempunyai pandangan dan perbandingan dengan produck2 sejenis lainnya. Sehingga anda  bisa  membedakan  mana  minyak  lintah  yang baik, dan  mana  minyak  lintah  yang  kurang  baik. Bukan mana minyak lintah yang asli dan  mana yang palsu. Karena semua  metode  eksperimen/ pembuatan  minyak lintah akan menghasilkan minyak lintah “ asli “, tetapi kualitas dan  khasiatnya berbeda-beda.
Semoga produck minyak lintah yang kami persembahkan ini bisa menjadi solusi dari problem yang sedang anda hadapi, karena kepuasan pelanggan adalah prioritas utama kami.



**** Bagi rekan-rekan yang akan melakukan eksperimen pembuatan minyak lintah seperti yang di lakukan oleh CHC di atas. Akan terlihat rempah – rempah yang anda pergunakan tepat atau tidak yakni dalam 3 hari s/d 1 minggu sudah terlihat.  Caranya Lintah yang telah di Vermentasi bersama rempah-rempah jangan langsung di kubur di tanah, tetapi biarkan saja dulu di dalam toples dan tidak usah di kubur. Apabila dalam 3 hari s/d 1 minggu proses Vermentasi tercium bau busuk lintah, itu berarti Eksperimen anda untuk mendapatkan minyak lintah yang berkualitas  baik telah gagal.  Silahkan segera di ganti saja dengan eksperimen yang baru, dengan racikan rempah-rempah yang berbeda sampai ketemu racikan rempah-rempah yang bisa menghilangkan bau lintah. Kalau sudah tercium bau busuk, sekalipun di kubur di tanah hingga berbulan – bulan, hasilnya ya akan tetap bau busuk.
Proses Vermentasi dengan cara di kubur di dalam tanah di maksudkan hanya untuk mempercepat proses agar lintah lebih cepat hancur, bukan untuk menghilangkan bau lintahnya, dengan memanfaatkan hawa panas dari dalam tanah. Untuk menghilangkan bau lintah di dalam proses vermentasi, di tentukan oleh rempah-rempah yang di campurkan dalam proses vermentasinya.  Di dalam hal ini sampai di temukannya racikan rempah-rempah yang tepat, Yakni yang bisa menghilangkan bau lintah serta bisa menjadikan unsure lender dan air yang terkandung pada lintah menyatu sempurna dengan minyak, CHC  telah melakukan eksperimen lebih dari 50 kali.
Nah… kalau sudah ketemu racikan rempah-rempahnya yang bisa membuat Vermentasi lintahnya tidak bau anyir, bau lumpur, serta bau busuk.  Langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba masih dalam keadaan mentah. Caranya Vermentasi lintahnya di campur dengan minyak kulit ari kelapa, kemudian di aduk menggunakan mixer +/- 15 menit atau  sampai betul-betul menyatu. Kalau sudah tercampur sempurna, maka tunggu +/- 1 jam untuk kita lihat hasilnya, enzim lintah yang terdiri dari unsure lender dan air ini tetap menyatu atau terpisah.  Apabila di dalam ujicoba dalam keadaan mentah, unsure lender dan minyak kulit ari kelapa terpisah, maka di lanjutkan kedalam proses memasakpun tetap saja akan terpisah.  Tetapi Kalau tetap menyatu berarti eksperimen anda pada tahapan ini telah sempurna. Langkah selanjutnya silahkan kemudian di masak sampai lendirnya menyatu sempurna / sampai lendirnya habis bercampur dengan minyak secara keseluruhan. Tetapi…… lagi-lagi kalau unsur lendirnya tidak mau menyatu sempurna dengan minyak pada saat di masak, berarti hasil minyak lintah yang kualitas baik belum bisa anda dapatkan. Jadi selamat berjuang  yaa….!!!  Semoga cepat ketemu racikan rahasianya….. he….he….he….

**** CHC  menyarankan, jangan  kepengen mencoba eksperimen pembuatan minyak  lintah  yang  lintahnya tidak di bersihkan lebih dulu, apalagi  kalau lintah yang dalam  kondisi  hidup.  Karena minyak  lintah yang di hasilkan akan lebih banyak sia-sia nya dari pada manfaatnya.  Lebih  baik  langsung  mencoba eksperimen  dengan  cara  yang baik  saja. Alasannya :

1.       Lintah masih mengandung darah yang notebene tentu sangat kotor, tidak  steril dan menjijikkan. Bagi yang muslim, bisa jadi ini merupakan najis kalau di pergunakan.
2.       Anda tidak akan  tega menggunakan minyak lintah cara seperti ini, karena betul-betul bikin  jijik dan sangat bau anyir.  Kami sendiri pada saat melakukan eksperimen cara ini, hasil minyak lintahnya setelah di lakukan uji khasiat langsung kami buang.
3.       Minyak lintah yang cara pengolahannya tidak di bersihkan lebih dulu, apabila kita pergunakan rasanya di kulit sangat gatal, Dan tentu sangat tidak aman apabila di konsumsi.
4.       Apabila anda akan membeli minyak lintah, hindari minyak lintah yang bau anyir, bau lumpur, apalagi yang  bau busuk. Karena sangat di mungkinkan minyak lintah yang bau seperti di atas, cara pengolahannya tidak di bersihkan lebih dulu atau lintahnya dalam keadaan  hidup.
5.       Sekalipun maksud anda membeli minyak lintah bukan untuk di konsumsi / di gunakan sebagai pengobatan dari dalam.  Usahakan Hindari membeli minyak lintah yang  pembuatannya tidak di masak.  Dengan maksud, apabila pengolahannya dengan cara di masak terlebih dahulu, minimal tingkat kebersihan dan keamanannya lebih terjamin dari pada yang tanpa di masak.  Apalagi kalau yang lintahnya saja tidak di bersihkan + tidak di masak, mendingan tidak usah beli..! Mubadzir….. itu minyak lintah hanya akan terbuang percuma. Umumnya di samping baunya anyir, bau lumpur serta bau busuk,  kalau di pakai di kulit  terasa gatal.
6.      Hindari membeli minyak lintah yang hanya sekedar menyampaikan ini minyak lintah super, ini minyak lintah terbaik, ini minyak lintah asli tanpa campuran apapun, ini minyak lintah …… dan bla….bla….bla…. tetapi tidak pernah menjelaskan cara pembuatannya.  Karena kualitas minyak lintah yang baik di tentukan oleh bagaimana proses pembuatannya, bukan di tentukan oleh dari  mana  asal lintahnya.


Demikian tulisan ini, mudah-mudahan ada manfaatnya untuk pembaca sekalian……….

Tidak ada komentar: