Cara membuat minyak lintah terbaik dan hasil
khasiatnya “ berdasarkan
pengalaman CHC “ dalam melakukan eksperimen :
[ Vidio memasak Vermentasi Lintah +/- selama 6 jam ]
Menyikapi begitu banyaknya
informasi di media internet tentang informasi minyak
lintah, yang sangat begitu
beragam namun kurang jelas dalam
memberikan
informasi tentang cara pengolahannya. CHC
merasa tertarik untuk ikut berpartisipasi memberikan paparan,
serta berbagi pengalaman tentang minyak lintah
yang baik, cara pengolahan yang baik, serta
manfaat yang akan di peroleh oleh penggunanya dari
berbagai eksperimen nyata yang telah kami
lakukan. Hal ini CHC pandang menjadi sesuatu
yang penting, supaya Minyak lintah yang memang
betul-betul berkhasiat bisa mengatasi berbagai
macam gangguan kesehatan manusia ini, Citranya
tidak hancur begitu saja oleh ulah
orang-orang yang hanya
ingin mengejar keuntungan sesaat. Tulisan ini CHC
tuliskan berdasarkan
pengalam pribadi CHC dalam melakukan
eksperimen. Hingga akhirnya ketemu racikan dan cara
pengolahan minyak
lintah yang baik. Minimal hal itu
menurut CHC berdasarkan
eksperimen dan uji khasiat berbagai
macam metode pembuatan, tentu dengan banyaknya
kekurangan dan keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Tulisan
ini Bukan di maksudkan untuk bertindak sok pinter dan lain-lainnya, karena CHC
percaya di luar sana sangat banyak sekali para ahli atau tabib
yang jauh lebih mumpuni secara keahlian serta
pengalamannya dari pada CHC dan Team yang masing
– masing memiliki
cara dan metodenya sendiri-sendiri.
Tulisan ini di maksudkan
untuk melengkapi tulisan – tulisan yang sudah ada, yang di tulis
oleh rekan-rekan lain melalui web atau blognya masing-masing. Tentu tujuannya
adalah agar masyarakat menjadi faham tentang minyak
lintah, serta fungsi-fungsinya,
dan menjadi faham juga tentang minyak lintah
mana yang baik dan mana yang kurang baik. Agar
apabila ada yang akan membeli minyak lintah pada produsen tertentu tidak hanya
seperti membeli kucing dalam karung.
Hampir semua
tulisan tentang minyak lintah
hanya membahas tentang khasiat minyak
lintah untuk mengatasi masalah seksualitas
pria, menguatkan, membesarkan, memanjangkan dll. Yang penjelasannya
sekalipun di situ di tuliskan untuk membahagiakan
pasangan, tetapi justru
kesan yang muncul adalah seakan –
akan menyarankan seorang pria untuk
mengumbar nafsu shahwatnya. Hal tersebut bisa kita
peroleh faktanya dari
mayoritas tulisan serta
tanggapan yang ada pada kolom komentar
beberapa blog. Sedangkan sebenarnya masih sangat
banyak sekali khasiat minyak
lintah untuk
keluhan lainnya. Seperti untuk mengatasi
masalah rheumatic, wasir/ambeien, pengapuran,
osteoporosis, stroke, saraf kejeit, gangguan penglihatan,
gatal2 eksim, masalah kecantikan dan masih banyak
lagi yang lainnya. Belum
lagi apabila penggunaan minyak lintah
dengan cara di minum,
sangat banyak masalah kesehatan yang bisa
di
atasi seperti misalnya jantung coroner,
mani encer, diabetes, gangguan saluran cerna, peradangan organ,
hypertensi, arteriosclerosis dan masih banyak lagi yang
lainnya. Tetapi khasiat
tersebut tidak pernah di bahas, padahal kandungan zat –
zat pada lintah jelas-jelas bisa mengatasi hal tersebut.
Penulisan
tentang minyak lintah kebanyakan
menyampaikan informasi tentang minyak lintah kami
yang terbaik, minyak lintah kami asli tanpa campuran, minyak
lintah kami kualitas super dll, tetapi sangat
sedikit bahkan hampir tidak ada yang menjelaskan
tentang bagaimana proses minyak lintah produck yang di
jualnya di buat. Perlu CHC
garis bawahi bahwa “ Kualitas minyak lintah
yang baik, di tentukan oleh bagaimana proses pengolahannya.
Bukan di tentukan oleh dari mana lintahnya berasal “ Tetapi
sayangnya, pembeli atau konsumen minyak lintah hanya di suguhi
dengan informasi-informasi sempit, tanpa ada penjelasan yang
memadahi tentang produck yang akan di belinya. Kebanyakan
pembeli minyak lintah melakukan pembelian produck karena factor
penasaran, yang sangat mungkin tidak akan
melakukan pembelian kembali apabila
kualitas minyak lintah yang di belinya tidak sesuai
dengan yang di katakan dalam bahasa promosi masing2 produsennya. Hal
ini kami pandang menjadi sangat tidak baik untuk
banyak pihak, baik itu pihak pembeli , pihak
penjual maupun pangsa pasar minyak lintah
kedepannya.
Prinsip seorang
produsen maupun marketing yang baik adalah, 1 pelanggan
harus bisa mendatangkan 100 pelanggan lainnya. Caranya
antara lain dengan menjelaskan produck yang di
pasarkannya sesuai dengan fakta yang akan di peroleh oleh
pembelinya. Jangan sampai seorang pembeli setelah melakukan
pembelian produck, tetapi justru malah merasa telah kena tipu,
karena bahasa promosi yang terlalu
berlebihan. Kalau seorang pembeli sudah merasa di
bohongi, maka jangankan untuk bisa mendatangkan 100 pembeli
lainnya. Dirinya sendiri saja tidak akan membeli lagi produck
sejenisnya + di luaran akan mengatakan jangan membeli produck ini,
jangan membeli produck itu soalnya saya sudah kena tipu. Itu semua
informasinya mbohongin semua dll nya….
Kalau sudah ada situasi
yang seperti ini, tentunya semua pihak akan merasakan kerugiannya.
Pembeli merasa di bohongi, produsen/marketing juga akan kesulitan
menjual producknya di hari mendatang,
competitor atau produsen lain yang sebenarnya adalah
produsen dengan hasil kualitas produck yang baik juga
akan terkena
dampaknya. Dan dampak yang lebih luas
lagi tentunya Citra dan pangsa pasar minyak
lintah ke depannya akan menjadi Hancur
berkeping-keping bahkan mungkin tak bersisa.
Marilah hal ini kita sikapi
bersama-sama dengan langkah
dan tindakan yang lebih bijak. Supaya,
produsen, marketing, pembeli, dan pangsa pasar minyak lintah ke depannya
senantiasa lebih baik lagi,
saling selaras, serasi, dan seimbang.
Berikut ini CHC paparkan sebagian
pengalaman eksperimen yang telah CHC lakukan,
berdasarkan pengalaman
pribadi. Dari awal pengolahan sampai hasil akhir yang akan di peroleh, Yang insyaAlloh nanti akan di lengkapi
dengan berbagai Foto serta Vidio agar mudah untuk di fahami
dan di mengerti oleh masyarakat
luas. Terutama untuk
membuka wawasan dan pola pandang kepada para produsen minyak lintah agar bisa
menciptakan buah karya yang
lebih baik lagi, serta
kepada para pembeli/konsumen agar bisa
memiliki pola pandang serta wawasan mengenai
minyak lintah mana yang baik dan mana yang kurang
baik. Sehingga apabila nantinya akan melakukan pembelian
produck minyak lintah,
tidak hanya seperti pepatah bilang
‘ membeli kucing dalam karung’.
Di atas CHC paparkan
“ agar bisa membedakan minyak lintah mana yang baik dan mana
yang kurang baik
“ Bukan Minyak lintah mana yang
asli dan
yang palsu. Kenapa demikian,? Karena
di dalam eksperimen dan
proses pembuatan yang akan kami sampaikan dan juga
yang telah banyak di tulis di web /
Blog lain, semuanya
bisa di katakan sebagai “
Minyak Lintah “, tetapi antara
metode pembuatan yang satu dan
yang lainnya
ada perbedaan kualitas dan khasiat yang akan
di hasilkan.
A. Dengan
cara di gongseng / di goreng.
Tahapan :
1. Lintah
dewasa di belah badannya kemudian di cuci bersih.
2. Lintah
yang telah di cuci bersih kemudian di goreng menggunakan minyak
kelapa sampai kering.
3. Lintah
yang telah di goreng kering, kemudian di tumbuk halus hingga menjadi tepung.
4. Tepung lintah
kemudian di masak kembali menggunakan minyak bekas menggoreng
pertama +/- 3 jam.
5. Pembuatan
minyak lintah dengan cara di goreng telah selesai dan siap di gunakan apabila
minyak telah dingin.
Hasil akhir :
1. Ada
banyak endapan di dasar panci masaknya, hal ini
menunjukkan bahwa zat-zat yang terkandung pada lintah tidak bisa menyatu
sempurna pada minyak. Karena zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah telah
membeku dan mengering terlebih dahulu pada saat di lakukan penggorengan di
tahap pertama.
2. Warna
minyak cenderung memudar serta terkesan seperti
minyah yang di beri
pewarna, Bukan warna asli. Dan
hasil minyaknya tidak pekat/encer. ini merupakan bukti bahwa zat-zat
yang terkandung pada tubuh lintah yang sifat aslinya
adalah pekat dan lengket tidak bisa menyatu
sempurna dengan minyak.
3. Aroma
yang tercium adalah aroma minyak matang. Tidak bau anyir, tidak bau
lumpur, maupun bau busuk.
4. Khasiat pada
saat di gunakan kurang maksimal, karena unsure enzim lintah banyak yang hanya jadi endapan di dasar panci masaknya. Tetapi
pengolahan minyak lintah dengan cara ini sudah aman untuk di konsumsi.
B. Dengan
cara di rendam di dalam minyak kelapa.
Tahapan :
1. Siapkan
minyak kelapa secukupnya di dalam toples kaca. Komposisi
seimbangnya adalah Lintah 1 ons, minyak kelapanya 1 liter.
2. Masukkan
lintah hidup sebanyak 1 ons atau +/- 60 ekor untuk ukuran lintah
dewasa ke dalam 1 liter minyak kelapa.
3. Jemur
toples yang berisi lintah pada panas matahari di siang hari, dan apabila malam
hari di masukkan supaya tidak terkena embun malam.
4. Pada
3 hari pertama proses ini sebagian lintah sudah
mulai mati, dan warna minyak menjadi merah darah. Hal ini
kemungkinan di timbulkan dari darah yang ada pada lintah yang sudah
mati dan ikut bercampur dengan minyak kelapa. Pada hari
ke 3 ini dari dalam toples sudah mulai tercium bau anyir dan bau busuk dari
lintah yang sudah mati.
5. Lintah
akan hancur sempurna pada proses perendaman menggunakan
minyak kelapa memerlukan waktu hingga +/- 8 bulan.
6. Unsur air
dan lendir dari tubuh lintah yang telah hancur, tidak bisa menyatu
dengan minyak kelapa. Tetapi lender lintah yang telah hancur mengendap di
dasar toples. Warna minyak
cenderung agak kecoklatan. Melihat dari hasil eksperimen
ini, CHC menduga warna kecoklatan pada minyak kelapa bukan dari menyatunya
enzim-enzim lintah ke dalam minyak kelapa. Tetapi dari
darah lintah yang membusuk yang
lintahnya sudah mulai mati dari hari ke 3 pada proses
ini. Dan unsure lender dan air dari tubuh lintah tetap terpisah
dan mengendap di dasar toples.
7. Karena merasa
jijik mau menggunakan secara langsung minyak lintah pada
eksperimen ini. Tahapan selanjutnya yang di lakukan oleh CHC
adalah memasak minyak ini selama
3 jam, dengan harapan enzim lintah bisa menyatu
dengan minyak dan bau anyir serta bau busuk yang di timbulkan bisa
hilang.
Hasil akhir :
1. Ada
banyak endapan di dasar panci masaknya, bahkan cenderung
lengket di dasar panci. hal ini menunjukkan bahwa zat-zat yang
terkandung pada lintah tidak bisa menyatu sempurna dengan
minyak. Karena zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah tetap
mengendap di dasar panci.
2. Warna
minyak cenderung coklat kemerahan dan minyaknya tidak pekat/encer.
Lagi-lagi ini merupakan bukti bahwa zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah
tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3. Aroma
yang tercium adalah tetap bau anyir bahkan cenderung bau busuk.
4. Khasiat pada
saat di gunakan kurang maksimal,ada rasa gatal apabila di
pakai pada permukaan kulit. Dan pengolahan
minyak lintah dengan cara ini jelas –
jelas sangat tidak aman untuk di
konsumsi. Karena yang menyatu dengan minyak kelapa, bukan unsure enzim lintah,
tetapi darah lintah yang membusuk.
C. Dengan cara di masukkan
ke dalam buah kelapa.
Tahapan :
1. Siapkan 1 butir
kelapa tua tetapi
belum kering, kemudian di beri lubang kecil tetapi
jangan sampai airnya terbuang.
2. Masukkan
lintah hidup +/- 20 ekor ke dalam
kelapa apabila kelapanya agak besar, kemudian
lubang kelapa di tutup menggunakan penyumbat boleh dari kayu.
3. Jemur kelapa yang telah berisi
lintah pada panas matahari di siang hari, dan apabila malam hari di
masukkan supaya tidak terkena embun malam.
4. Pada
1 minggu pertama dari dalam kelapa sudah mulai
tercium bau anyir dan bau busuk, ini berarti
lintah di dalam buah kelapa sudah mulai
mati, karena tidak ada oksigen.
5. Lintah akan hancur
sempurna pada proses perendaman di dalam kelapa ini lebih cepat,
yakni memerlukan waktu hanya +/-
2 bulan saja.
6. Unsur air
dan lendir dari tubuh lintah yang telah
hancur,mengental di dalam kelapa. Dan air kelapannya sudah habis,
tetapi ada sedikit minyak dari hasil kelapa yang di jemur.
7. Karena merasa
jijik mau menggunakan secara
langsung lintah yang telah hancur ini.
Tahapan selanjutnya yang di lakukan oleh CHC
adalah memasak lintah ini dengan minyak kelapa. Lagi-lagi
hasil yang di dapat adalah Unsur air dan
lendir dari tubuh lintah yang telah hancur, tidak bisa menyatu
dengan minyak kelapa.
Hasil akhir :
1. Ada endapan
di dasar panci masaknya, endapan cenderung lengket di
dasar panci. hal ini lagi-lagi menunjukkan bahwa zat-zat yang
terkandung pada lintah tidak bisa menyatu sempurna pada minyak. Karena zat-zat
yang terkandung pada tubuh lintah tetap mengendap di dasar panci.
2. Warna
minyak juga cenderung coklat kemerahan dan minyaknya
tidak pekat/encer. Lagi-lagi ini merupakan bukti bahwa zat-zat yang terkandung
pada tubuh lintah tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3. Aroma
yang tercium adalah bau anyir bahkan cenderung bau busuk.
4. Khasiat pada
saat di gunakan kurang maksimal,ada rasa gatal. Dan pengolahan
minyak lintah dengan cara ini jelas – jelas
juga sangat tidak aman untuk di
konsumsi. Secara umum hasil dari merendam lintah di dalam
buah kelapa hampir sama dengan merendam di
dalam minyak kelapa.
D. Dengan cara di Vermentasi tanpa rempah
– rempah.
Tahapan :
1. Lintah
dewasa di belah badannya kemudian di cuci bersih.
2. Lintah
yang telah di cuci bersih kemudian di Vermentasi dengan
menggunakan toples kaca kedap udara selama 6 bulan atau sampai lintah betul-betul telah hancur sempurna.
3. Pada seminggu pertama dari
dalam toples sudah mulai tercium bau anyir dan bau busuk
dari lintah yang sudah mulai membusuk.
4. Lintah yang telah hancur pada
proses vermentasi, kemudian di
masak munggunakan minyak kelapa selama 3 jam.
5. Hingga selesai memasak, unsure
lendir dan air yang terkandung
pada tubuh lintah tidak bisa menyatu dengan minyak kelapa,
tetapi banyak yang mengendap di dasar
panci masak.
6. Pembuatan minyak lintah dengan cara ini telah selesai dan siap di gunakan apabila
minyaknya telah dingin.
Hasil akhir :
1. Ada
banyak endapan di dasar panci masaknya, bahkan cenderung
lengket di dasar panci. hal ini menunjukkan bahwa zat-zat yang terkandung pada
lintah tidak bisa menyatu sempurna pada minyak. Karena zat-zat yang terkandung
pada tubuh lintah tetap mengendap di dasar panci.
2. Warna
minyak cenderung coklat kemerahan dan minyaknya tidak pekat/encer.
Lagi-lagi ini merupakan bukti bahwa zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah
tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3. Aroma
yang tercium adalah bau anyir bahkan cenderung bau busuk.
4. Khasiat pada
saat di gunakan kurang
maksimal. Pengolahan minyak lintah dengan cara
ini, minyaknya juga tidak baik apabila
di konsumsi. Karena aromanya sangat
bau anyir bahkan cenderung seperti bau busuk.
E. Dengan cara di jemur
lebih dulu.
Tahapan :
1. Lintah
dewasa di belah badannya kemudian di cuci bersih.
2. Lintah
yang telah di cuci bersih kemudian di jemur
menggunakan seng di bawah terik matahari .
3. Lintah yang di
jemur kering hanya menyisakan ototnya saja
yang tebalnya tidak lebih dari setebal klise foto. Dan di sekitar
otot lintah yang tersisa ada lapisan tipis
berwarna putih seperti bekas uap kalau kita
menanak nasi.
4. Badan lintah yang hanya tersisa setebal klise
foto kemudian di
masak menggunakan minyak kelapa.
5. Sisa badan lintah tidak
bisa hancur pada saat di masak,
apalagi menyatu dengan
minyak. Dan hasil minyak pengolahannya
masih tetap sama
seperti semula. Artinya menurut CHC, proses pengolahan lintah
dengan cara di jemur terlebih dahulu sampai kering adalah sia-sia belaka.
Karena unsure lender dan enzim-enzim lintah nya telah
mencair yang hanya menyisakan seperti
bekas uap nasi di
atas serta otot lintah yang tebalnya tidak lebih dari setebal klise fotto sudah tidak mengandung enzim yang terdapat pada lender lintah, karena telah mencair terlebih dulu pada saat di jemur..
F. Dengan cara
di Vermentasi menggunakan 11 macam rempah-rempah
pilihan.
Tahapan :
1. Lintah
Dewasa di
belah badannya serta di bersihkan
isi perutnya, kemudian di cuci bersih terlebih dahulu sampai betul – betul
bersih.
2. Lintah
yang telah di cuci bersih, kemudian di campur dengan 11 macam rempah-rempah
pilihan yang telah di haluskan, kemudian di aduk menggunakan mixer selama +/-
30 menit atau sampai betul-betul menyatu. *** Maaf jenis
rempah-rempah dan komposisinya tidak di publikasi, karena di sinilah Roh dari
proses pembuatan minyak lintah yang baik di tentukan.
3. Lintah yang telah
di campur dengan rempah-rempah ini,
kemudian di vermentasi menggunakan toples transparan kedap udara,
Kemudian di kubur di dalam tanah selama
+/- 3 bulan atau sampai lintah betul
- betul hancur sempurna.
4. Dengan cara
di campur rempah - rempah pilihan ini,
serta kemudian di kubur di dalam tanah,
ternyata Sampai proses Vermentasi selesai atau
lintah benar-benar hancur, Tidak ada bau anyir, bau busuk, bau
lumpur, bau bangkai
yang timbul. *** Tetapi
rempah - renpahnya harus tepat, kalau tidak tepat biasanya hasil vermentasi
lintahnya akan tetap bau bangkai.
5. Lintah
yang telah di Vermentasi bersama dengan rempah-rempah, kemudian Di masak
menggunakan minyak kelapa, [ yang pembuatannya hanya dari kulit ari kelapa
saja, tidak termasuk kelapanya ] dengan komposisi yang seimbang
Selama +/- 6 jam dalam temperature panas di atas 200*C. keseimbangan
komposisinya adalah 2,5 kg hasil vermentasi lintah dengan 10 liter minyak kulit
ari kelapa. Ingat…!!! Kalau minyaknya kebanyakan akan
terlalu encer, tapi kalau
terlalu sedikit, pada saat minyak sudah dingin
akan mengental seperti jeli. Kulit ari
kelapa bisa di dapatkan di tukang kelapa di pasar-pasar tradisional.
Minta saja kulit ari kelapa ini di jamin boleh, karena mereka berpandangan
malah gak usah repot-repot buang sampah.
6. Proses Pembuatan
Minyak Lintah Cara ini telah selesai, dengan hasil yang sangat
sempurna serta terjamin kualitasnya. Semua enzim – enzim
yang terkandung pada lintah telah
dapat menyatu
sempurna dengan minyak kulit ari
kelapa, serta tidak menyisakan ampas / endapan sedikitpun di dasar
panci masaknya. Sehingga sudah menjadi Minyak lintah yang aroma
netral. Tidak bau anyir, tidak bau busuk, tidak bau lumpur, lebih pekat,
steril, dan tentunya sangat aman untuk pengobatan dari dalam maupun dari luar.
Hasil Akhir :
1. Tidak
ada endapan di dasar panci masaknya yang terdiri dari
unsure lintah. Yang tersisa hanyalah bekas rempah-rempah yang agak
kasar yang di pakai sebagai bahan campuran pada saat vermentasi. Hal
ini menunjukkan bahwa cara ini paling sempurna di bandingkan dengan cara – cara
yang lain. Enzim-enzim yang terkandung pada lintah semuanya telah bisa menyatu
dengan sempurna dengan minyak kulit ari kelapa. Rempah-rempah
pilihan di sini bekerja secara maksimal, yakni : Bisa menghilangkan bau anyir,
bau lumpur dan bau busuk yang biasanya muncul pada saat Vermentasi, serta mampu
menyatukan serta mengikat unsure lender dan air dari tubuh lintah untuk menyatu
dengan minyak kulit ari kelapa. [ Kita sertakan foto eksperimennya
].
2. Warna
minyak yang di hasilkan coklat kemerahan dan cenderung agak hitam. [ warna
coklat kemerahan adalah warna asli dari lintahnya, sedangkan agak cenderung
hitam di sebabkan oleh rempah-rempah Yang menghitam karena di masak
selama +/- 6 jam ]. Dan Minyak yang di hasilkan betul2 sangat pekat,
karena semua enzim bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3. Aroma
yang tercium adalah aroma minyak matang saja, hal ini sangat wajar karena di
dalam proses eksperimen ini cara pengolahannya dengan temperature
tinggi serta waktu memasak yang lebih lama. Tetapi
minyak lintah yang di hasilkannya tidak ada lagi bau
anyir, bau busuk, dan bau lumpur, dan bau rempah-rempahnya pun juga
sudah netral serta minyak yang di hasilkannya sangat pekat.
4. Khasitat pada
saat di gunakan sangat jauh berbeda dengan metode
eksperimen yang lain. Lebih cepat terasa khasiatnya,
serta sudah sangat aman apabila di konsumsi. Untuk
mengatasi masalah laki-laki, dalam 2
kali pemakaian sudah ada hasil yang bisa di
rasakan. Bahkan dengan cara pengolahan pada eksperimen ini, minyak
lintahnya bisa di bikin kapsul minyak lintah untuk di konsumsi. Tidak ada lagi bau
anyir, bau busuk, bau lumpur dll nya. Atau dengan kata
lain
Minyak lintahnya adalah minyak lintah Aroma Natural kualitas sempurna.
Apabila akan di tambahkan aroma
tertentu, yakni dengan komposisi 10% nya saja. Misalnya untuk mendapatkan minyak
lintah aroma lavender. Maka kalau Minyak lintahnya 1000
ml berarti harus di tambahkan minyak lavendernya 100
ml. Dengan itu sudah bisa di dapatkan minyak lintah aroma
lavender. Begitu seterusnya termasuk dengan aroma-aroma yang
lainnya.
Minyak lintah pada
pengolahan seperti ini juga sudah sangat aman apabila di pakai
oleh seorang perempuan. Juga aman untuk di pakai pada saat
hubungan suami istri, bahkan apabila seorang perempuan rajin
mengolesi Vaginanya sampai ke salurannya
menggunakan minyak lintah cara ini, minimal pada pagi dan
sore hari setelah mandi. Maka manfaat yang akan di perolehnya antara
lain : Otot-otot vaginanya akan memiliki daya cengkram yang lebih kuat serta
lebih kesat, Vagina menjadi lebih sensitive, keluhan gatal, keputihan, bau
vagina dll berangsur sembuh,wanita bisa mengalami multi orgasme, bagi wanita
yang Vrigit/dingin pada pasangan juga akan berangsur-angsur menjadi
lebih bersemangat dan lebih mudah terangsang. Apabila sering di oleskan di
payudara, maka payudara akan lebih montok,
kenyal dan kencang serta
putting payudara lebih sensitive. [ Pada tahap
awal Pemakaian Minyak lintah ini di organ intim wanita serta di putting,
kadang-kadang ada rasa sedikit gatal. Tetapi hal tersebut tidak membahayakan,
dan sebaiknya tetap di lanjutkan sampai hasil maksimal anda peroleh ]. Umumnya
rasa gatal ini hanya terjadi +/- dalam 3 X
pemakaian pertama saja.
Minyak lintah yang
baik
*** Pastinya
ada pembaca yang bertanya – Tanya….. Berarti Minyak lintah
CHC itu bukan minyak lintah asli Donk…. Tetapi
hanya Vermentasi Lintah yang di campur dengan minyak
kulit ari kelapa…?? Jawabnya
: IYA..
Karena selama
CHC melakukan berpuluh puluh kali
eksperimen tentang cara membuat minyak lintah, CHC tidak menemukan
adanya unsure minyak pada tubuh lintah. Tubuh lintah 99% terdiri
dari unsur air dan lendir, sedangkan 1 % nya adalah otot. Dan hal ini
sangat sesuai dengan hasil yang telah di lakukan penelitian oleh
para ahlinya. Lintah apabila kita jemur kering, yang tersisa dari
lintah hanyalah tinggal ototnya
saja yang tebalnya tidak lebih dari setebal
klise fotto, sedangkan air dan lendirnya akan mengering seperti
bekas uap nasi. [ Hal ini bisa anda buktikan sendiri, toh tidaklah sulit
membuktikannya kalau hanya sekedar menjemur lintah]. Jadi apabila
pembaca pernah mendengar ada orang mengatakan ini minyak lintah
asli….. tanpa ada campuranya apapun….dan bla…bla…bla… Lalu anda percaya…
berarti anda telah kena tipu..!!! Tetapi
apabila di buatnya memang betul2 murni tanpa campuran, berarti itu
adalah lendir lintah, bukan minyak lintah. [ Hal ini sangat mudah
sekali membedakannya antara lender dengan minyak ].
Kesulitan yang paling sulit pada
pembuatan minyak lintah yang berkualitas baik adalah :
1. Menyatukan semua
enzim lintah yang terdiri dari unsure lendir dan air untuk menyatu dengan
minyak.
2. Menghilangkan
bau anyir, bau lumpur dan bau busuk lintah.
Karena memang begitu sulitnya
mengatasi 2 hal di atas, maka sangat banyak orang mengambil jalan pintas untuk
mengatasinya. Antara lain dengan cara :
1. Melakukan
pengolahan minyak lintahnya dengan metode pengolahan pada eksperimen poin A.
Tetapi dengan resiko, minyak lintah yang di hasilkannya kurang
bagus dan encer. Karena enzim yang terkandung pada lintah sudah
mengering terlebih dahulu pada saat lintahnya di goreng pada tahap pertama.
Tetapi aromanya tidak anyir, tidak bau lumpur atau pun bau busuk.
2. Dengan
berbagai macam metode pada poin di atas, atau mungkin dengan metode
lainnya. Dan apabila hasil minyaknya bau anyir, bau lumpur atau
bahkan bau busuk. Maka di tambahkanlah aroma untuk
menyamarkannya. Bisa dengan aroma pewangi, atau aroma jamu2an, untuk
menyamarkan bau anyir dan bau busuk yang ada.
Pembuatan
minyak lintah terbaik adalah apabila cara pengolahannya sudah bisa
membuat antara enzim lintah yang terdiri dari unsur air, lendir dan
otot ini bisa menyatu sempurna dengan minyak serta hasil pengolahan minyak
lintahnya tidak bau anyir, bau lumpur, ataupun bau busuk, Sehingga hasil olahan
minyak lintahnya aman untuk di konsumsi. Mengapa
demikian…? Karena telah banyak para ahli yang sudah melakukan penelitian
mengatakan bahwa begitu besarnya manfaat zat-zat yang terkandung
pada lintah yang sangat baik sekali untuk kesehatan umat manusia, yang
semestinya cara penggunaanya adalah bisa dengan cara di konsumsi. Sehingga
sangatlah tidak mungkin apabila olahan lintah hanya aman untuk mengatasi
masalah dari luar saja. Di samping itu,
apabila lintah kita goreng kering kemudian kita makan
juga sangat aman. Rasanya sangat mirip
dengan teri medan. Sangat cocok sekali di
pergunakan sebagai lauk nasi dengan di temani
sambal dadak, lalapan, dan petai
rebus sangat nikmat
sekali, bagi yang mau
tentunya. Bukti lainnya lintah aman di
konsumsi adalah, kami dan rekan – rekan sering
membuktikan mengkonsumsi lintah mentah [ udah di
bersihkan dulu tentunya ] kemudian di campur
dengan madu lalu di telan dalam
keadaan utuh, juga sangat aman sekali, bahkan bisa menjadikan
badan kita selalu fit, dan terjaga staminanya. [ Tetapi kami tidak
merekomendasikan kepada anda untuk mencoba
mengkonsumsi lintah mentah ini ]. Bukti lainnya bahwa
semestinya olahan lintah bisa di pergunakan untuk penyembuhan dari
dalam adalah, apabila lintah hidup kita pergunakan untuk terapi
penyakit tertentu dengan cara di gigitkan, kenyataannya aman-aman
saja pada diri manusia. Padahal semua enzim – enzim pada air liur
lintah semuanya masuk ke badan kita.
Tetapi
tantunya untuk pengolahan minyak lintah yang aman untuk di konsumsi haruslah
memikirkan dari segi kebersihan dan keamanannya apabila di konsumsi.
Ingat…!!
Lintah mengandung
berbagai jenis enzim yang sangat
baik bagi kesehatan manusia, tetapi apabila pengolahannya tidak baik, maka
tidak akan memberi manfaat yang baik bagi kita. Justru mungkin malah
bisa menimbulkan sesuatu hal yang tidak kita inginkan. “
sebuah niat baik, insyaAlloh akan memberikan hasil yang
baik apabila kita lakukan dengan cara yang baik. Sebuah niat baik, apabila kita
lakukan dengan cara yang keliru, maka insyaAlloh akan memberikan hasil yang
keliru “. Di dalam hal ini yang di maksudkan oleh CHC adalah
cara mengolah minyak lintahnya harus tepat dan cara penggunaan
nya juga harus tepat. Baru …. Minyak lintah itu akan bisa
bermanfaat bagi kita secara maksimal.
Permasalahannya adalah
mengolah lintah supaya segala enzimnya menyatu dengan minyak serta supaya tidak
ada bau anyir, bau lumpur, bau busuk yang di timbulkan sangatlah rumit. Karena
dari zaman dulu sampai sekarang yang namanya unsure lendir dan air tidak akan
pernah bisa menyatu dengan minyak jenis apapun, apabila tanpa ada media yang
menyatukannya/mengikatnya. Sehingga produsen - produsen minyak lintah lain
belum bisa mengungkap rahasia ini, Karena memang sangat sulit dan juga rumit.
Rahasia ini berada pada 11 macam rempah - rempah pilihan yang di campurkan
pada saat sebelum di lakukan Vermentasi, yang kemudian di kubur di dalam tanah,
serta cara pengolahan minyak lintah dengan cara di Vermentasi lebih dulu. Dan
proses di sini pulalah yang menjadikan Minyak lintah tersebut Tidak bau anyir,
tidak bau busuk, tidak bau lumpur, serta lebih pekat, dan yang sangat penting
adalah mampu menjadikan minyak lintah menjadi “ Multi khasiat
“. Tidak hanya
mampu mengatasi masalah pria saja, tetapi sangat banyak
sekali manfaatnya, sama seperti yang telah di lakukan penelitian oleh ahlinya.
Karena semua unsur enzimnya telah bisa menyatu dengan sempurna. Umumnya
apabila racikan rempah-rempahnya tidak sempurna, maka dalam proses
Vermentasinya lintah akan tetap bau bangkai dan hasil minyak lintahnya akan bau
anyir bahkan terkadang bau lumpur dan bau busuk. Dan tentunya kualitas minyak
lintah yang di hasilkannyapun tidak steril dan kualitasnya sangat buruk dan
juga tidak pekat karena unsure enzimnya tidak bisa menyatu sempurna dengan
minyak. Hal ini juga pernah di alami oleh CHC pada masa-masa awal
malakukan eksperimen pembuatan minyak lintah. Jadi, apabila anda
mungkin pernah menggunakan minyak lintah tercium ada bau lumpur, bau anyir,
atau bahkan bau busuk, itu bukan ciri khas minyak lintah yang baik. Tetapi
merupakan Bukti nyata kegagalan dalam proses pembuatannya. Namun adakalanya
pembuatnya bersembunyi dengan argument ini merupakan ciri khas minyak lintah
asli, dan bla…bla…bla… untuk menutupi kebelum tahuannya tentang rahasia
pengolahan minyak lintah yang baik.
Perlu
kiranya untuk kami berikan informasi kepada pembaca sekalian, bahwa kualitas
minyak lintah yang baik bukan di tentukan oleh dari mana
lintahnya berasal. Tetapi kualitas minyak lintah yang baik lebih dominan di
tentukan oleh bagaimana proses minyak lintah di buat. Hal ini
bisa di buktikan dengan cara anda melakukan eksperimen sendiri di rumah,
seperti berbagai metode eksperimen yang sudah kami sampaikan di atas, atau anda
punya metode tersendiri. Eksperimen menggunakan jenis lintah yang
sama tetapi di lakukan metode pengolahan yang berbeda, maka akan memberikan
hasil dan khasiat yang berbeda. Eksperimen menggunakan jenis lintah
yang berbeda, tetapi di lakukan cara pengolahan yang sama, maka akan memberikan
hasil dan khasiat yang sama. Kalau tidak percaya, silahkan
anda buktikan sendiri…!!
Sangatlah bijak untuk anda,
apabila sebelum membeli minyak lintah produck tertentu sudah anda
cari terlebih dahulu informasi dengan sejelas-jelasnya, bagaimana cara
pengolahan dan pembuatan minyak lintahnya..? Aromanya bau anyir,bau lumpur,bau
benguk apa tidak..? Apabila akan di konsumsi aman apa tidak..?? dll.
Sangat banyak
sekali beredar minyak lintah di pasaran, dengan cara pengolahan yang
berbeda, hasil yang berbeda, khasiat dan manfaat yang berbeda, market yang berbeda,
asal lintah yang berbeda, dan masih banyak lagi perbedaan – perbedaan yang ada.
Kami menyarankan kepada anda untuk selektif memilih mana yang
terbaik untuk anda, karena semua produsen pastinya akan mengatakan bahwa hasil
produksinyalah yang terbaik. Adalah menjadi kuwajiban kami untuk
menjelaskan, bagaimana produck minyak lintah CHC kami buat, supaya anda yang
menggunakan produck kami bisa mempunyai pandangan dan perbandingan dengan
produck2 sejenis lainnya. Sehingga anda bisa membedakan mana minyak lintah yang
baik,
dan mana minyak lintah yang kurang baik.
Bukan mana minyak lintah yang asli dan mana yang palsu. Karena
semua metode eksperimen/ pembuatan minyak
lintah akan menghasilkan minyak lintah “ asli “, tetapi kualitas
dan khasiatnya berbeda-beda.
Semoga produck minyak
lintah yang kami persembahkan ini bisa menjadi solusi dari problem yang sedang
anda hadapi, karena kepuasan pelanggan adalah prioritas utama kami.
**** Bagi rekan-rekan yang akan melakukan
eksperimen pembuatan minyak lintah seperti yang di lakukan oleh CHC di atas.
Akan terlihat rempah – rempah yang anda pergunakan tepat atau tidak yakni dalam
3 hari s/d 1 minggu sudah terlihat. Caranya Lintah yang telah di
Vermentasi bersama rempah-rempah jangan langsung di kubur di tanah, tetapi
biarkan saja dulu di dalam toples dan tidak usah di kubur. Apabila dalam 3 hari
s/d 1 minggu proses Vermentasi tercium bau busuk lintah, itu berarti Eksperimen
anda untuk mendapatkan minyak lintah yang berkualitas baik telah
gagal. Silahkan segera di ganti saja dengan eksperimen yang baru,
dengan racikan rempah-rempah yang berbeda sampai ketemu racikan rempah-rempah
yang bisa menghilangkan bau lintah. Kalau sudah tercium bau busuk, sekalipun di
kubur di tanah hingga berbulan – bulan, hasilnya ya akan tetap bau busuk.
Proses Vermentasi dengan
cara di kubur di dalam tanah di maksudkan hanya untuk mempercepat proses agar
lintah lebih cepat hancur, bukan untuk menghilangkan bau lintahnya, dengan
memanfaatkan hawa panas dari dalam tanah. Untuk menghilangkan bau lintah di
dalam proses vermentasi, di tentukan oleh rempah-rempah yang di campurkan dalam
proses vermentasinya. Di dalam hal ini sampai di temukannya racikan
rempah-rempah yang tepat, Yakni yang bisa menghilangkan bau lintah serta bisa
menjadikan unsure lender dan air yang terkandung pada lintah menyatu sempurna
dengan minyak, CHC telah melakukan eksperimen lebih dari 50 kali.
Nah… kalau sudah ketemu
racikan rempah-rempahnya yang bisa membuat Vermentasi lintahnya tidak bau
anyir, bau lumpur, serta bau busuk. Langkah selanjutnya adalah
melakukan ujicoba masih dalam keadaan mentah. Caranya Vermentasi lintahnya di
campur dengan minyak kulit ari kelapa, kemudian di aduk menggunakan mixer +/-
15 menit atau sampai betul-betul menyatu. Kalau sudah tercampur
sempurna, maka tunggu +/- 1 jam untuk kita lihat hasilnya, enzim lintah yang
terdiri dari unsure lender dan air ini tetap menyatu atau
terpisah. Apabila di dalam ujicoba dalam keadaan mentah, unsure
lender dan minyak kulit ari kelapa terpisah, maka di lanjutkan kedalam proses
memasakpun tetap saja akan terpisah. Tetapi Kalau tetap menyatu
berarti eksperimen anda pada tahapan ini telah sempurna. Langkah selanjutnya
silahkan kemudian di masak sampai lendirnya menyatu sempurna / sampai lendirnya
habis bercampur dengan minyak secara keseluruhan. Tetapi…… lagi-lagi kalau
unsur lendirnya tidak mau menyatu sempurna dengan minyak pada saat di masak,
berarti hasil minyak lintah yang kualitas baik belum bisa anda dapatkan. Jadi
selamat berjuang yaa….!!! Semoga cepat ketemu racikan
rahasianya….. he….he….he….
**** CHC menyarankan,
jangan kepengen mencoba eksperimen pembuatan
minyak lintah yang lintahnya tidak di
bersihkan lebih dulu, apalagi kalau lintah yang
dalam kondisi hidup. Karena
minyak lintah yang di hasilkan akan lebih banyak sia-sia nya dari
pada manfaatnya. Lebih baik langsung mencoba
eksperimen dengan cara yang
baik saja. Alasannya :
1. Lintah
masih mengandung darah yang notebene tentu sangat kotor,
tidak steril dan menjijikkan. Bagi yang muslim, bisa jadi ini
merupakan najis kalau di pergunakan.
2. Anda
tidak akan tega menggunakan minyak lintah cara seperti ini, karena
betul-betul bikin jijik dan sangat bau anyir. Kami
sendiri pada saat melakukan eksperimen cara ini, hasil minyak lintahnya setelah
di lakukan uji khasiat langsung kami buang.
3. Minyak
lintah yang cara pengolahannya tidak di bersihkan lebih dulu, apabila kita
pergunakan rasanya di kulit sangat gatal, Dan tentu sangat tidak aman apabila
di konsumsi.
4. Apabila
anda akan membeli minyak lintah, hindari minyak lintah yang bau anyir, bau
lumpur, apalagi yang bau busuk. Karena sangat di mungkinkan minyak
lintah yang bau seperti di atas, cara pengolahannya tidak di bersihkan lebih
dulu atau lintahnya dalam keadaan hidup.
5. Sekalipun
maksud anda membeli minyak lintah bukan untuk di konsumsi / di gunakan sebagai
pengobatan dari dalam. Usahakan Hindari membeli minyak lintah
yang pembuatannya tidak di masak. Dengan maksud, apabila
pengolahannya dengan cara di masak terlebih dahulu, minimal tingkat kebersihan
dan keamanannya lebih terjamin dari pada yang tanpa di
masak. Apalagi kalau yang lintahnya saja tidak di bersihkan + tidak
di masak, mendingan tidak usah beli..! Mubadzir….. itu minyak lintah hanya akan
terbuang percuma. Umumnya di samping baunya anyir, bau lumpur serta bau
busuk, kalau di pakai di kulit terasa gatal.
6. Hindari
membeli minyak lintah yang hanya sekedar menyampaikan ini minyak lintah super,
ini minyak lintah terbaik, ini minyak lintah asli tanpa campuran apapun, ini
minyak lintah …… dan bla….bla….bla…. tetapi tidak pernah menjelaskan cara
pembuatannya. Karena kualitas minyak lintah yang baik di tentukan
oleh bagaimana proses pembuatannya, bukan di tentukan oleh
dari mana asal lintahnya.
Demikian tulisan ini,
mudah-mudahan ada manfaatnya untuk pembaca sekalian……….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar